Senin, 28 April 2014

Sakit Punggung (Back Pain) dan Fisioterapi

Sakit punggung (back pain) biasanya berasal dari otot, saraf, tulang, sendi atau struktur lainnya dalam tulang belakang. Nyeri punggung dapat menyerang secara mendadak atau dapat menjadi rasa sakit kronis (lama), rasa sakitnya bisa menetap ataupun hilang timbul, tetap pada satu area atau menyebar ke area lain. Mungkin rasa sakitnya terasa seperti nyeri tumpul, atau sensasi tajam atau menusuk ataupun terasa seperti terbakar. Rasa sakit dapat menyebar ke lengan dan tangan serta kaki atau kaki, dan mungkin diikuti gejala lain selain nyeri. Gejala-gejala yang mungkin, antara lain: kesemutan, kelemahan anggota gerak tangan dan kaki ataupun mati rasa .

Sakit punggung merupakan salah satu keluhan yang paling sering dialami manusia. Di AS, nyeri punggung bawah akut ( juga disebut sakit pinggang ) adalah alasan yang paling umum kelima untuk dikonsultasikan dengan dokter. Sekitar sembilan dari sepuluh orang dewasa mengalami nyeri punggung di beberapa titik (nyeri punggung atas/leher, nyeri punggung tengah, nyeri punggung bawah atau nyeri tulang ekor) dalam hidup mereka, dan lima dari sepuluh orang dewasa produktif mengalami sakit punggung setiap tahun. Sakit pinggang (low back pain) merupakan 40 % alasan tidak masuk kerja di Amerika Serikat. Sakit pinggang juga adalah penyebab utama kecacatan di seluruh dunia.

Sakit punggung yang parah (nyeri yang mengganggu tidur) yang disertai gejala lain (misalnya demam, penurunan berat badan secara signifikan) sering kali menunjukkan kondisi medis serius yang dialami. Nyeri punggung yang harus diwaspadai adalah yang terjadi setelah trauma , seperti kecelakaan mobil atau jatuh , mungkin menunjukkan patah tulang atau cedera lainnya. Sakit punggung pada individu dengan kondisi medis yang menempatkan mereka pada risiko tinggi untuk patah tulang belakang , seperti osteoporosis (tulang rapuh) atau multiple myeloma. Sakit punggung pada individu dengan riwayat kanker terutama kanker diketahui menyebar ke tulang belakang seperti payudara , paru-paru dan kanker prostat.

Sakit punggung yang timbul pada individu yang tidak memiliki kondisi medis lain yang menyertai biasanya didahului dengan rasa pegal ringan di daerah sekitar punggung, nyeri ini lambat laun terasa semakin berat, terutama pada waktu sibuk dan beban stress tinggi. Kebanyakan dari penderita akan membiarkan rasa pegal tersebut  dan berharap rasa sakit tersebut akan hilang dengan sendirinya. Padahal rasa pegal dan lelah tersebut disebabkan penimbunan asam laktat sebagai hasil respirasi anaerob pada otot. Dan tanpa anda sadari, pembiaran yang anda lakukan pada tubuh anda akan menyebabkan penumpukan asam laktat didalam serat-serat otot yang kemudian akan mengurangi elastisitas otot untuk melakukan kontraksi memanjang dan memendek.

Otot anda kemudian akan menjadi cukup kaku dan memendek hingga anda akan lebih sering mengalami nyeri pada gerakan atau posisi tertentu. Otot yang memendek tersebut akan menyebabkan persendian anda tidak stabil, pembagian beban yang tidak merata pada diskus tulang belakang, sehingga kemudian dapat berlanjut pada herniasi yang seringkali disebut sebagai hernia nukleus pulposus (HNP). Akibatnya kemudian adalah herniasi yang melewati porsi ruang normal pada tubuh akan mengambil tempat/jalur lewatnya saraf,penekanan ini kemudian menyebabkan perlukaan pada saraf yang dapat berakibat pada kelemahan bahkan kelumpuhan anggota gerak.

Tujuan perawatan pada sakit punggung adalah untuk mengurangi nyeri secepat mungkin, mengembalikan kemampuan individu dalam kegiatan sehari-hari. Bagi sebagian orang tujuannya adalah menghindari terapi bedah. mengelola rasa sakit. Bagi banyak orang, tujuannya adalah untuk menjaga rasa sakit ke tingkat yang dapat ditoleransi oleh dirinya untuk kemudian mencapai pemulihan/kemajuan dengan rehabilitasi/fisioterapi. Proses rehabilitasi atau program fisioterapi bukanlah proses instan. 

Fisioterapis anda akan melakukan berbagai macam treatment yang pada dasarnya bertujuan menstabilkan sendi anda kembali. Dosis nya umumnya dimulai dari dosis ringan hingga sedang tergantung sampai dimana level masalah yang anda derita. Tubuh anda juga perlu menyesuaikan diri terhadap latihan &proses terapi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, kesembuhan sangat bergantung pada ketelatenan & kegigihan anda untuk menjalani setiap sesinya. Kebanyakan orang akan menyerah dalam beberapa minggu atau mungkin juga pada level yang ringan, sudah merasa cukup puas dengan pengurangan nyeri, sementara sendi dan posturnya belum kembali dalam keadaan normal.

Ketika anda melakukan gym atau aktivitas olahraga lain secara rutin, kemudian pada suatu waktu anda menghentikannya secara permanen. Lalu sebulan kemudian anda mendadak mencoba melakukannya kembali tentu anda akan merasa berbeda,bukan? Entah kaki anda yang terasa lebih berat, atau ritme napas anda yang menjadi tersengal-sengal. Itu karena dalam masa istirahat/rehat anda tersebut otot anda kembali melepas karena tidak lagi dibuat berkontraksi dengan beban yang sama.

Jika postur tubuh kita tidak baik/salah, tubuh tidak akan balance, satu sisi akan lebih aktif sementara sisi satunya akan lebih pasif. Sisi yang aktif ini akan menimbulkan kontraksi dari jaringan-jaringan penyangganya terutama otot. Kontraksi statis dalam waktu yang lama. Akan membuat jaringan tersebut kaku/memendek.
Itulah terjadi ketika anda menghentikan program fisioterapi ketika anda telah merasa cukup bugar. Bagian yang aktif akan tetap selalu aktif dan bertambah aktif, sedangkan bagian yang pasif yang melalui program fisioterapi perlahan mulai aktif,kembali mengendur, mengalami penurunan kekuatan secara bertahap, hingga sampai pada suatu masa akan kembali menjadi pasif, dan rasa sakit itu kembali lagi bahkan mungkin lebih buruk dari sebelumnya.

Hal ini juga bukan berarti anda harus melakukan fisioterapi sepanjang hidup anda. Anda hanya perlu tekun dan telaten menjalaninya sampai fisioterapis anda cukup yakin bahwa sendi tulang belakang anda telah cukup stabil dan postur anda telah mencapai postur normal. Kemudian anda dapat melakukan fisioterapi sendiri di rumah tanpa bantuan siapa-siapa secara rutin 3-5x/minggu, sebanyak 1-2x/sehari, dengan model latihan yang diajarkan terapis anda sebelumnya juga dengan dosis yang ditentukan juga. Anda juga perlu menghindari sikap tubuh yang tidak efektif. Anda boleh mengangkat beban sedang, tapi dengan cara yang benar & efektif. Bukan hal yang mudah, karena kebanyakan pola salah lah yang telah menjadi kebiasaan & menjadi otomatis dalam tubuh kita. Oleh karena itu, anda perlu banyak bertanya mengenai pola gerak yang benar dan sering mempraktekannya.

Proses Fisioterapi biasanya membutuhkan waktu yang cukup panjang terutama pada kondisi medis yang parah & kronis, bisa berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Karena itu, tentukanlah fisioterapis yang tepat bagi anda dan anda percaya. Dan sebaiknya, anda hanya melakukan serangkaian program fisioterapi tersebut dengan hanya pada satu orang fisioterapis saja agar program fisioterapi anda tepat sasaran tersusun rapi dan efektif.

Ditulis Oleh : Rita Damayanti
Sumber : wikipedia.com

Sabtu, 26 April 2014

Spesial Paket

PENAWARAN SPECIAL UNTUK ANDA HANYA SAMPAI 23 DESEMBER 2014
Physio-happy sebagai penyedia layanan home treatment physiotherapy ke rumah Anda, menginginkan kemajuan optimal dari kondisi yang anda derita. Mengingat pentingnya fisioterapi yang harus dilakukan secara rutin guna mencapai kemajuan optimal tersebut. Maka, kali ini kami menawarkan beberapa paket pilihan untuk anda.
Area Terbatas       : hanya Bambu Apus & Ceger (Jakarta Timur)
Area 1                  : hanya di area Jakarta Selatan, Jakarta Pusat & Jakarta Timur
Area 2                  : diluar area diatas
Waktu                  : Senin-Minggu     = 05.30 - 21.00 wib

Penjelasan
Tidak seperti halnya pada sesi fisioterapi non-paket, pada sistem paket ini terdapat beberapa ketentuan yang harap ditaati bersama, antara lain :
-        Untuk dapat mengikuti paket-paket tersebut anda harus melakukan seluruh pembayaran saat sesi pertama, dan sebagai gantinya anda akan menerima tanda bukti pembayaran,kecuali paket babymommy yang hanya berlaku sekali & dibayarkan per sesi.
-        Paket babymommy hanya berupa massage baby,pregnancy gym,dan baby gym pada bayi &ibu yang sehat dan normal.
-        Untuk anak dengan gangguan tumbuh kembang,kami sarankan paket best/paket good agar anak dapat segera mengejar ketertinggalan proses tumbuh kembang, juga mengoptimal fungsi motorik & kognitif anak.
-        Jadwal terapi paket best dan paket good ditentukan oleh terapis dan akan diberitahukan sebelum anda memilih paket.
-        Jika dalam pelaksanaan, pasien maupun kluarga membatalkan sesi terapi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu minimal sehari sebelumnya, dan bukan disebabkan oleh hal-hal yang emergency (gawat darurat).Maka sesi tersebut tetap terhitung dalam perjanjian,dan dianggap hangus.
-        Jika pada sesi terapi terjadi pembatalan dari pihak kami,maka akan kami beritahukan secepatnya & sesi terapi akan digantikan di hari lain.
Demikianlah ketentuan tersebut diatas, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dan kelebihan dari ketentuan yang tertulis diatas.Atas perhatiannya terima kasih.

Tarif Non-Paket : Area 1         = Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan
                                                   Rp. 150.000,-/sesi
                             Area 2        = Jakarta Utara, Jakarta Barat,(Depok&Bogor yang letaknya < 1 km dari perbatasan jakarta), Bekasi yang letaknya <1 km dengan pintu tol barat,pintu tol timur,pintu tol jati asih.
                                                   Rp. 175.000,-/sesi
                             Area 3         = diluar lingkar area 1 & area 2
                                                   Rp. 200.000,-/sesi

Humas/Contact Person:
Rita Damayanti
08118163173

Berapa lama fisioterapi harus dilakukan?

Saya baru saja berkunjung ke website seorang dokter di dalamnya berisi banyak dialog maupun tanya jawab dokter tersebut dengan banyak “subjek yang membawa masalah”, saya sebut demikian karena saya sendiri kurang paham apakah subjek tersebut adalah pasien dari dokter tersebut,atau hanya sekedar orang yang sedang mencari informasi lebih tentang kesehatannya sendiri atau masalah kesehatan orang lain. Dan diantara begitu banyaknya tanya jawab tersebut saya menemukan satu topik yang saya harap akan bermanfaat bagi anda. Dibawah ini saya salin kembali tanya jawab tersebut,tanpa pengurangan atau penambahan sedikit pun dalam kalimatnya.

         ·        Tati
Posted July 25, 2012
tati: sy ingin menanyakan masalh pasca stroke
Dok: silahkan diceritakan dengan lengkap dan apa pertanyaannya
tati: suami sy kena stroke sblah kanan sdh 1,5 th tp sp skrg tubuh bgn sblah kanannya msh blm berfungsi spt dlu terapi dan obat apa yg baik? 
Dok: dengan fisioterapi bu
Dok: bagaimana tekanan darahnya?
tati: sp skrg msh minum obat divask 10 mg & brainact 500( msg2 1 x 1 hr), tensinya skrg bagus, makananpun sdh tdk yg bminyak dan santan
Dok: iya bu itu obatnya sudah bagus
tati: tapi obatnya mbhayakan ginjal tdk?
Dok: tidak
Dok: kalau tidak diminum malah tensinya akan tinggi dan berkomplikasi ke ginjal
tati: tp bgmn ya dok mlutnya bgn kanan msh suka baal (kaku)
Dok: iya memang tidak langsung hilang baal nya, sebaiknya rajin fisioterapi dan harus sabar
Dok: stroke pemulihannya memang lama
tati: apa ada obat tuk syarafnya dok
Dok: itu brainact sudah ada
Dok: tidak perlu obat tambahan. Yang diperlukan adalah fisioterapi
Tati: iya terimakasih dok
Dok: sama2




·        zoey
Posted July 25, 2012
Halo Ibu Tati, mama saya juga terkena stroke, memang pemulihannya itu lama. Yang penting sabar ya, dan terus semangat buat bisa sembuh. Dan pastinya fisioterapi itu penting banget lho.



·        Afita
Posted July 25, 2012
ibu tati, bisa juga ditambah vitamin untuk membantu perbaikan syaraf, namanya methycobalt.. jangan lupa tetap rajin fisioterapi bu.. sabar ya bu.. saya bantu doa semoga suami ibu bisa segera membaik :)


Demikianlah diskusi yang terjadi, didalam blog tersebut subjek-subjek ini berbagi informasi dan saling memberi semangat.
Fisioterapi berperan dalam memberikan relearning ataupun reeducation pada,khususnya pasien dengan problematika saraf. Jadi, fisioterapi sebaiknya dilakukan secara rutin. Kenapa begitu? Karena jika anda melakukannya dengan jarak waktu yang terlalu lama maka pasien,khususnya dengan problematika pada sarafnya,akan lupa/melupakan pengajaran yang telah diberikan sebelumnya. Hal ini tidak bergantung pada tingkat kecerdasan pasien tersebut. Yang terjadi disini adalah proses pembelajaran (yang dalam dunia medis dikenal dengan ‘enggram’) bukan pada sel saraf yang telah rusak,TAPI pada perangkat sel saraf yang lainnya, yang masih baik kondisinya.

Tahukah anda bahwa ada jutawan sel saraf di tubuh kita,terutama pada otak,di dalam masa hidupnya manusia tidak menggunakan seluruh sel di otaknya,hanya sebagian yang digunakan.

Proses ini akan sama halnya ketika anda mengajari anak anda berjalan,membaca,ataupun menulis. Tentu butuh waktu yang lama dan tidak instant,bukan?. Bahkan proses pembelajaran yang terjadi akan lebih sulit karena pasien dengan masalah saraf,khususnya pada saraf pusat seperti stroke ataupun parkinson,kehilangan reflek normal dan sebagian bahkan disertai reflek tidak normal yang timbul akibat kondisi patologis yang dialami.

Dosis fisioterapi yang baik adalah dilakukan 3-5x sesi/minggu. Setiap sesinya berdurasi sekitar sejam dan diselingi waktu istirahat (rest time) yang cukup atau menyesuaikan dengan kemampuan optimal pasien pada saat latihan. 

Sebagai fisioterapi, saya menyarankan anda dan keluarga untuk melakukan fisioterapi minimal 3-5x/minggu. Durasi setiap sesinya,sekitar satu jam dan diselingi istirahat,itu pun harus disesuaikan dengan kondisi umum pasien,yang dapat terindikasi pada tensi, suhu tubuh, denyut nadi, maupun ritme pernapasan pasien. Latihan yang overtime seringkali menimbulkan komplikasi lain yang dapat berakibat secara sistemik pada seluruh tubuh anda. Dosis yang saya sebutkan diatas tidak hanya berlaku pada pasien dengan problematika saraf,tapi juga pada pasien dengan masalah yang berkaitan dengan otot,tulang,sendi maupun pergerakannya. Kondisi patologis yang menimbulkan masalah pada otot,tulang maupun sendi,diantaranya : sprain(robeknya otot), rematoid artritis,osteoartritis,patah tulang,dan masih banyak lagi. Latihan yang overtime tanpa istirahat yang cukup,akan memicu penumpukan asam laktat pada serabut-serabut otot anda. Hal ini sering kali terindikasi dengan timbulnya pegal atau rasa kaku pada otot. Dan jika jarak sesi terlalu jauh/lama, maka kekuatan maupun stabilitas sendi yang diinginkan akan sulit dicapai. Apalagi ada kecenderungan bahwa  otot yang tidak mengalami kontraksi/kerja dalam jangka waktu tertentu untuk mengalami penurunan kekuatan. Itulah sebabnya kekuatan otot anda tidak akan sama kuatnya dengan kekuatan atlet yang terlatih secara rutin.

Demikianlah saran saya untuk anda, kami sebagai fisioterapi berkewajiban untuk memberikan informasi mengenai baik buruknya pilihan yang akan anda ambil dalam masalah kesehatan yang anda maupun keluarga anda alami. Selanjutnya, hak anda untuk menentukan apa pilihan anda. Pemulihan pada pasien paska-stroke memang membutuhkan waktu yang lama, bisa berbulan-bulan, bahkan bisa bertahun-tahun. Namun, harapan masih ada dan fisioterapi sangat baik dalam membantu terwujudnya harapan tersebut.

Putus asa tidak dapat mengembalikan apa-apa tapi semangat dan sikap pantang menyerah akan menjadikan sejarah hidup anda dan akan dapat mengambilnya menjadi sebuah kebanggaan diri.

Minggu, 23 Maret 2014

Pentingnya Fisioterapi paska Stroke

Gerak tubuh yang salah pascastroke bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lain.
Syaiful Junandar sebut saja begitu terpincang berjalan. Sementara itu, tangan kanannya menekuk kaku seolah orang patah lengan. ''Saya kena stroke separuh badan kanan,'' ungkap bapak 60 tahunan ini.
Sejak kena stroke setahun silam, Syaiful tak lagi bisa mandiri melakukan aktivitas keseharian. Memasang baju pun ia butuh bantuan. ''Stroke membatasi gerak saya,'' kata kakek dua cucu ini dengan suara yang sedikit pelo.Untuk memulihkan fungsi tubuhnya, Syaiful mengikuti anjuran dokter. Tiap hari, dua kali ia fisioterapi di rumah. ''Saya mendapat home program dan evaluasi sebulan sekali,'' ujar penderita stroke yang sudah tidak memakai tongkat untuk membantunya berjalan.
Fisioterapi pascaserangan stroke memang jurus paling ampuh untuk memperbesar kemungkinan pulihnya seseorang. Meski begitu, banyak orang yang melakukannya tidak dengan sungguh-sungguh. ''Semestinya, segera setelah dokter menyarankan terapi, pasien langsung mengerjakannya,'' cetus Daniel A Nugroho, fisioterapis dari Eastwest Phisiotherapy and Rehabilitation.
Gerak kompensasi
Tanpa fisioterapi penderita stroke seperti Syaiful mungkin saja bisa kembali berjalan dan menggerakkan tangannya yang serasa lemah ( flacid ) atau kebas. Namun, sebetulnya, yang ia lakukan hanyalah gerak kompensasi. ''Sebab tubuh akan selalu mencari jalan agar bisa survive ,'' jelas Daniel. Tak heran jika gerakan tubuh pasien stroke terlihat sangat khas. Bahkan orang awam sekalipun bisa mengenali gerak orang stroke. ''Itu karena ia melakukan gerak tubuh yang tidak benar,'' kata Daniel.
Sesaat, kemampuan bergerak akan membuat lega penderita stroke dan keluarga. Mereka akan mencatatnya sebagai sebuah kemajuan. ''Padahal, itu justru bom waktu sebelum timbul masalah kesehatan lain,'' papar alumnus Akademi Fisioterapi Departemen Kesehatan, Solo, Jawa Tengah ini. Daniel menjelaskan saat stroke otak bisa saja kehilangan memori gerak. Tetapi, otak kemudian menemukan cara lain untuk bisa menunjang mobilitas tubuh. ''Ini artinya otak mendapatkan pesan untuk melakukan gerak kompensasi, gerakan yang tidak semestinya begitu.''
Jika dibiarkan, bertahun-tahun kemudian, gerak kompensasi akan terekam menetap di otak dan membentuk posisi tubuh yang salah. Posisi tubuh yang keliru bisa mencederai bagian tubuh lainnya. ''Gerak tangan serupa orang patah lengan jika dipertahankan begitu adanya akan mendatangkan sakit pinggang dan menaikkan otot bahu dan merusak jaringan lunak ( labrum ) bahu,'' jelas Daniel.
Bergerak dengan benar
Dua-tiga bulan pertama, lanjut Daniel, adalah waktu paling krusial dalam pemulihan pasien stroke. Saat itu, pasien stroke biasanya masih merasa lemah. ''Mereka akan masuk ke fase spastic alias kaku jika tidak distimulasi.''Hanya saja ada beberapa hal yang menjadi faktor penyulit stimulasi. Di antaranya, jika pasien terpengaruh bagian otak yang mengatur bicara. Pun, jika orientasinya yang terimbas. ''Lebih mudah dipulihkan andaikan gerak saja yang bermasalah,'' urai Daniel.
Dalam dua sampai tiga bulan pertama, terapi difokuskan pada pengembalian kemampuan kontrol tubuh. Ini adalah modal untuk bisa bergerak dengan benar. ''Kontrol tubuh yang baik juga akan menghindari pasien dari kemungkinan oleng terjatuh saat mendorong pintu atau menunduk mengambil barang,'' tutur Daniel. Kontrol tubuh dapat diraih dengan beragam latihan keseimbangan. Penempatan anggota tubuh pada posisi yang benar adalah target latihannya. ''Ini akan menstabilkan lutut dan menguatkan otot penyangga badan ( core ),'' ucap Daniel.
Setelah kontrol tubuh berhasil dipulihkan, terapis akan mengajak pasien seperti Syaiful beranjak ke program berikutnya. Kali ini, perhatian dipusatkan pada latihan gerak. ''Gerakan yang benar membuat sendi berfungsi dengan benar hingga mengurangi nyeri, meminimalkan komplikasi,'' cetus Daniel.
Agar bisa kembali bergerak dengan benar, penderita stroke juga dilatih motorik halusnya. Mereka diajak untuk melakukan gerakan menjapit dan memegang. `'Yang dilihat bukan hasilnya tetapi proses menjapit dan memegangnya,'' ucap Daniel.
Saat evaluasi, itulah yang dilihat oleh terapis. Dari tidak bisa bergerak menjadi bisa saja tidak cukup. Terapis akan membantu pasien mengenali benar-tidaknya mereka melakukan gerak. `'Sebab, itu yang penting demi kesehatan tubuh secara utuh,'' tandas Daniel.
Terapi organ bicara
Kebanyakan penderita stroke mengalami gangguan sebelah badan, kiri ataupun kanan. Sebagian kecil terkena setengah badan, atas atau bawah. `'Tim rehabilitasi akan membantu memulihkan kemampuan gerak yang hilang akibat stroke,'' jelas Daniel.
Sementara itu, untuk mengembalikan kemampuan berkomunikasi lisan, terapis akan bekerja sama dengan terapis wicara. Saat fisioterapi, pasien diajak untuk melatih otot-otot pernapasannya, salah satunya dengan cara meniup. `'Sedangkan pelafalan yang benar dipandu oleh terapis wicara,'' tutur Daniel.
Pasien stroke kerap kali mengalami gangguan kontraksi otot leher, bibir, lidah, dan tenggorokan. Tak jarang, lidah pasien menjadi mencong ke kanan atau kiri akibat stroke. `'Stimulasinya bisa dengan memintanya untuk mengarahkan lidah menyentuh spatula yang dimasukkan ke rongga mulut atau dengan menjilat madu di sisi yang berlawanan dengan posisi lidah,'' urai Daniel.
Terapi organ bicara ini akan lebih baik dilakukan dengan postur tubuh yang benar. Yakni, dalam posisi duduk. Sebab, posisi setengah tidur atau duduk tentu memengaruhi kontrol bicara. `'Dalam posisi setengah tidur, energi yang dipakai untuk bicara menjadi lebih besar,'' papar Daniel. Alhasil, pasien lebih mudah berlatih bicara. rei

Keluarga, Kunci Sukses Terapi
Mampu naik-turun tangga, memegang gelas, dan lebih lancar bicara memulihkan Syaiful Junandar tidak saja secara fisik tetapi juga psikisnya. Ia bersyukur keluarga mencurahkan perhatian dan kasih sayang di saat terburuk dalam hidupnya. `'Tanpa mereka mungkin saya tidak akan banyak kemajuannya,'' kata pengidap hipertensi yang pernah menjalani operasi jantung ini.
Di mata fisioterapis Daniel A Nugroho, Syaiful termasuk beruntung. Sebab, keluarga tak patah semangat memberi dukungan. `'Dalam praktik sehari-hari saya temui lebih sukar menterapi keluarga pasien ketimbang pasiennya sendiri.''
Dukungan psikologis dari keluarga, lanjut Daniel, turut andil dalam proses pemulihan penderita stroke. Daniel kerap melihat keluarga pasien setengah hati menemani terapi atau larut dalam kesedihan. `'Keluarga semestinya menciptakan suasana yang menenteramkan bagi penderita stroke.''
Lantaran kurang dukungan dari keluarga, pasien stroke kerap kali urung menjalankan program latihannya di rumah. Kualitas latihan yang jelek otomatis menghalanginya membuat kemajuan. `'Keluarga lantas beranggapan fisioterapi tidak berhasil dan beralih ke penyembuhan alternatif,'' sesal Daniel.
Selain itu, keluarga yang tidak sepenuh hati mendampingi pasien stroke juga sering menganggap dua-tiga bulan pertama yang menjadi masa emas penyembuhan sebagai harga mati. Mereka mengira lewat dari periode tersebut hilanglah harapan pulih bagi pasien. Padahal, golden period tidak mentok di dua-tiga bulan. `'Sesungguhnya, keluargalah yang bisa memperpanjang masa keemasan tersebut,'' kata Daniel. rei

Fisioterapi Datang ke Rumah (Home Care/Home Visit) terutama untuk masalah otot dan saraf seperti stroke










Fisioterapi Home Care 
Physiotherapy At Your Home Fisioterapi di Rumah Pasien

PHYSIOHAPPY





Apakah anda membutuhkan perawatan fisioterapi? Tapi anda merasa jenuh menghadapi kemacetan selama perjalanan ke rumah sakit atau klinik? Anda juga merasa tidak sabar harus mengantri dengan pasien lainnya? Oleh karena itu, kami menawarkan jasa perawatan fisioterapis professional ke rumah anda. Pelayanan kami meliputi perawatan pasca stroke, parkinson, patah tulang, keterlambatan tumbuh kembang, sakit lutut, sakit pinggang, kekakuan jari, skoliosis, baby massage, baby gym, dan lain-lain.


Tarif : Rp. 250.000,- per kedatangan.

( 1 sesi = -/+ 1 jam ). 


Blog =
http://home-fisioterapi.blogspot.com

Fast Respon SMS/Whatsapp = 08118163173 (Rita Damayanti)