the house of physiotherapy
Selasa, 15 Mei 2018
Senin, 28 April 2014
Sakit Punggung (Back Pain) dan Fisioterapi
Sakit punggung (back
pain) biasanya berasal dari otot, saraf, tulang, sendi atau struktur
lainnya dalam tulang belakang. Nyeri punggung dapat menyerang secara mendadak atau
dapat menjadi rasa sakit kronis (lama), rasa sakitnya bisa menetap ataupun
hilang timbul, tetap pada satu area atau menyebar ke area lain. Mungkin rasa
sakitnya terasa seperti nyeri tumpul, atau sensasi tajam atau menusuk ataupun
terasa seperti terbakar. Rasa sakit dapat menyebar ke lengan dan tangan serta
kaki atau kaki, dan mungkin diikuti gejala lain selain nyeri. Gejala-gejala
yang mungkin, antara lain: kesemutan, kelemahan anggota gerak tangan dan kaki
ataupun mati rasa .
Sakit punggung merupakan salah satu keluhan yang paling
sering dialami manusia. Di AS, nyeri punggung bawah akut ( juga disebut sakit
pinggang ) adalah alasan yang paling umum kelima untuk dikonsultasikan dengan
dokter. Sekitar sembilan dari sepuluh orang dewasa mengalami nyeri punggung di
beberapa titik (nyeri punggung atas/leher, nyeri punggung tengah, nyeri punggung bawah atau nyeri tulang ekor) dalam hidup mereka, dan lima dari sepuluh orang dewasa produktif
mengalami sakit punggung setiap tahun. Sakit pinggang (low back pain) merupakan 40 % alasan tidak masuk kerja di Amerika
Serikat. Sakit pinggang juga adalah penyebab utama kecacatan di seluruh dunia.
Sakit punggung yang parah (nyeri yang mengganggu tidur) yang
disertai gejala lain (misalnya demam, penurunan berat badan secara signifikan)
sering kali menunjukkan kondisi medis serius yang dialami. Nyeri punggung yang harus
diwaspadai adalah yang terjadi setelah trauma , seperti kecelakaan mobil atau
jatuh , mungkin menunjukkan patah tulang atau cedera lainnya. Sakit punggung
pada individu dengan kondisi medis yang menempatkan mereka pada risiko tinggi
untuk patah tulang belakang , seperti osteoporosis (tulang rapuh) atau multiple
myeloma. Sakit punggung pada individu dengan riwayat kanker terutama kanker
diketahui menyebar ke tulang belakang seperti payudara , paru-paru dan kanker
prostat.
Sakit punggung yang timbul pada individu yang tidak memiliki
kondisi medis lain yang menyertai biasanya didahului dengan rasa pegal ringan
di daerah sekitar punggung, nyeri ini lambat laun terasa semakin berat,
terutama pada waktu sibuk dan beban stress tinggi. Kebanyakan dari penderita akan
membiarkan rasa pegal tersebut dan
berharap rasa sakit tersebut akan hilang dengan sendirinya. Padahal rasa pegal
dan lelah tersebut disebabkan penimbunan asam laktat sebagai hasil respirasi
anaerob pada otot. Dan tanpa anda sadari, pembiaran yang anda lakukan pada
tubuh anda akan menyebabkan penumpukan asam laktat didalam serat-serat otot
yang kemudian akan mengurangi elastisitas otot untuk melakukan kontraksi
memanjang dan memendek.
Otot anda kemudian akan menjadi cukup kaku dan memendek
hingga anda akan lebih sering mengalami nyeri pada gerakan atau posisi
tertentu. Otot yang memendek tersebut akan menyebabkan persendian anda tidak
stabil, pembagian beban yang tidak merata pada diskus tulang belakang, sehingga
kemudian dapat berlanjut pada herniasi yang seringkali disebut sebagai hernia
nukleus pulposus (HNP). Akibatnya kemudian adalah herniasi yang melewati porsi ruang
normal pada tubuh akan mengambil tempat/jalur lewatnya saraf,penekanan ini
kemudian menyebabkan perlukaan pada saraf yang dapat berakibat pada kelemahan
bahkan kelumpuhan anggota gerak.
Tujuan perawatan pada sakit punggung adalah untuk
mengurangi nyeri secepat mungkin, mengembalikan kemampuan individu dalam kegiatan
sehari-hari. Bagi sebagian orang tujuannya adalah menghindari terapi bedah. mengelola rasa sakit. Bagi banyak
orang, tujuannya adalah untuk menjaga rasa sakit ke tingkat yang dapat
ditoleransi oleh dirinya untuk kemudian mencapai pemulihan/kemajuan dengan
rehabilitasi/fisioterapi. Proses rehabilitasi atau program fisioterapi bukanlah
proses instan.
Fisioterapis anda akan melakukan berbagai macam treatment yang
pada dasarnya bertujuan menstabilkan sendi anda kembali. Dosis nya umumnya
dimulai dari dosis ringan hingga sedang tergantung sampai dimana level masalah
yang anda derita. Tubuh anda juga perlu menyesuaikan diri terhadap latihan
&proses terapi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, kesembuhan sangat
bergantung pada ketelatenan & kegigihan anda untuk menjalani setiap
sesinya. Kebanyakan orang akan menyerah dalam beberapa minggu atau mungkin juga
pada level yang ringan, sudah merasa cukup puas dengan pengurangan nyeri,
sementara sendi dan posturnya belum kembali dalam keadaan normal.
Ketika anda melakukan gym atau aktivitas olahraga lain
secara rutin, kemudian pada suatu waktu anda menghentikannya secara permanen.
Lalu sebulan kemudian anda mendadak mencoba melakukannya kembali tentu anda
akan merasa berbeda,bukan? Entah kaki anda yang terasa lebih berat, atau ritme
napas anda yang menjadi tersengal-sengal. Itu karena dalam masa istirahat/rehat
anda tersebut otot anda kembali melepas karena tidak lagi dibuat berkontraksi
dengan beban yang sama.
Jika postur tubuh kita tidak baik/salah, tubuh tidak akan
balance, satu sisi akan lebih aktif sementara sisi satunya akan lebih pasif.
Sisi yang aktif ini akan menimbulkan kontraksi dari jaringan-jaringan
penyangganya terutama otot. Kontraksi statis dalam waktu yang lama. Akan
membuat jaringan tersebut kaku/memendek.
Itulah terjadi ketika anda menghentikan program fisioterapi
ketika anda telah merasa cukup bugar. Bagian yang aktif akan tetap selalu aktif
dan bertambah aktif, sedangkan bagian yang pasif yang melalui program fisioterapi
perlahan mulai aktif,kembali mengendur, mengalami penurunan kekuatan secara
bertahap, hingga sampai pada suatu masa akan kembali menjadi pasif, dan rasa
sakit itu kembali lagi bahkan mungkin lebih buruk dari sebelumnya.
Hal ini juga
bukan berarti anda harus melakukan fisioterapi sepanjang hidup anda. Anda hanya
perlu tekun dan telaten menjalaninya sampai fisioterapis anda cukup yakin bahwa
sendi tulang belakang anda telah cukup stabil dan postur anda telah mencapai
postur normal. Kemudian anda dapat melakukan fisioterapi sendiri di rumah tanpa
bantuan siapa-siapa secara rutin 3-5x/minggu, sebanyak 1-2x/sehari, dengan
model latihan yang diajarkan terapis anda sebelumnya juga dengan dosis yang ditentukan juga.
Anda juga perlu menghindari sikap tubuh yang tidak efektif. Anda boleh
mengangkat beban sedang, tapi dengan cara yang benar & efektif. Bukan hal
yang mudah, karena kebanyakan pola salah lah yang telah menjadi kebiasaan &
menjadi otomatis dalam tubuh kita. Oleh karena itu, anda perlu banyak bertanya
mengenai pola gerak yang benar dan sering mempraktekannya.
Proses Fisioterapi biasanya membutuhkan waktu yang cukup
panjang terutama pada kondisi medis yang parah & kronis, bisa berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Karena itu,
tentukanlah fisioterapis yang tepat bagi anda dan anda percaya. Dan sebaiknya,
anda hanya melakukan serangkaian program fisioterapi tersebut dengan hanya pada
satu orang fisioterapis saja agar program fisioterapi anda tepat sasaran tersusun
rapi dan efektif.
Ditulis Oleh : Rita Damayanti
Sumber : wikipedia.com
Sabtu, 26 April 2014
Spesial Paket
PENAWARAN SPECIAL UNTUK ANDA
HANYA SAMPAI 23 DESEMBER 2014
Physio-happy sebagai penyedia layanan home treatment physiotherapy ke rumah
Anda, menginginkan kemajuan optimal dari kondisi yang anda derita. Mengingat
pentingnya fisioterapi yang harus dilakukan secara rutin guna mencapai kemajuan
optimal tersebut. Maka, kali ini kami menawarkan beberapa paket pilihan untuk
anda.
Area Terbatas : hanya Bambu
Apus & Ceger (Jakarta Timur)
Area 1 : hanya di
area Jakarta Selatan, Jakarta Pusat & Jakarta Timur
Area 2 : diluar
area diatas
Waktu :
Senin-Minggu = 05.30 - 21.00 wib
Penjelasan
Tidak seperti halnya
pada sesi fisioterapi non-paket, pada sistem paket ini terdapat beberapa
ketentuan yang harap ditaati bersama, antara lain :
-
Untuk
dapat mengikuti paket-paket tersebut anda harus melakukan seluruh pembayaran
saat sesi pertama, dan sebagai gantinya anda akan menerima tanda bukti
pembayaran,kecuali paket babymommy yang hanya berlaku sekali & dibayarkan
per sesi.
-
Paket
babymommy hanya berupa massage baby,pregnancy gym,dan baby gym pada bayi
&ibu yang sehat dan normal.
-
Untuk
anak dengan gangguan tumbuh kembang,kami sarankan paket best/paket good agar
anak dapat segera mengejar ketertinggalan proses tumbuh kembang, juga
mengoptimal fungsi motorik & kognitif anak.
-
Jadwal
terapi paket best dan paket good ditentukan oleh terapis dan akan diberitahukan
sebelum anda memilih paket.
-
Jika
dalam pelaksanaan, pasien maupun kluarga membatalkan sesi terapi tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu minimal sehari sebelumnya, dan bukan disebabkan oleh
hal-hal yang emergency (gawat darurat).Maka sesi tersebut tetap terhitung
dalam perjanjian,dan dianggap hangus.
-
Jika
pada sesi terapi terjadi pembatalan dari pihak kami,maka akan kami beritahukan
secepatnya & sesi terapi akan digantikan di hari lain.
Demikianlah ketentuan tersebut
diatas, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dan kelebihan
dari ketentuan yang tertulis diatas.Atas perhatiannya terima kasih.
Tarif Non-Paket : Area 1 =
Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan
Rp. 150.000,-/sesi
Area 2 =
Jakarta Utara, Jakarta Barat,(Depok&Bogor yang letaknya < 1 km dari
perbatasan jakarta), Bekasi yang letaknya <1 km dengan pintu tol barat,pintu
tol timur,pintu tol jati asih.
Rp. 175.000,-/sesi
Area 3 =
diluar lingkar area 1 & area 2
Rp. 200.000,-/sesi
Humas/Contact
Person:
Rita
Damayanti
08118163173
Berapa lama fisioterapi harus dilakukan?
Saya baru
saja berkunjung ke website seorang dokter di dalamnya berisi banyak dialog
maupun tanya jawab dokter tersebut dengan banyak “subjek yang membawa masalah”,
saya sebut demikian karena saya sendiri kurang paham apakah subjek tersebut
adalah pasien dari dokter tersebut,atau hanya sekedar orang yang sedang mencari
informasi lebih tentang kesehatannya sendiri atau masalah kesehatan orang lain.
Dan diantara begitu banyaknya tanya jawab tersebut saya menemukan satu topik
yang saya harap akan bermanfaat bagi anda. Dibawah ini saya salin kembali tanya
jawab tersebut,tanpa pengurangan atau penambahan sedikit pun dalam kalimatnya.
·
Tati
Posted July 25, 2012
tati: sy ingin
menanyakan masalh pasca stroke
Dok: silahkan diceritakan dengan lengkap dan apa pertanyaannya
tati: suami sy kena stroke sblah kanan sdh 1,5 th tp sp skrg tubuh bgn sblah kanannya msh blm berfungsi spt dlu terapi dan obat apa yg baik?
Dok: dengan fisioterapi bu
Dok: bagaimana tekanan darahnya?
tati: sp skrg msh minum obat divask 10 mg & brainact 500( msg2 1 x 1 hr), tensinya skrg bagus, makananpun sdh tdk yg bminyak dan santan
Dok: iya bu itu obatnya sudah bagus
tati: tapi obatnya mbhayakan ginjal tdk?
Dok: tidak
Dok: kalau tidak diminum malah tensinya akan tinggi dan berkomplikasi ke ginjal
tati: tp bgmn ya dok mlutnya bgn kanan msh suka baal (kaku)
Dok: iya memang tidak langsung hilang baal nya, sebaiknya rajin fisioterapi dan harus sabar
Dok: stroke pemulihannya memang lama
tati: apa ada obat tuk syarafnya dok
Dok: itu brainact sudah ada
Dok: tidak perlu obat tambahan. Yang diperlukan adalah fisioterapi
Tati: iya terimakasih dok
Dok: sama2
Dok: silahkan diceritakan dengan lengkap dan apa pertanyaannya
tati: suami sy kena stroke sblah kanan sdh 1,5 th tp sp skrg tubuh bgn sblah kanannya msh blm berfungsi spt dlu terapi dan obat apa yg baik?
Dok: dengan fisioterapi bu
Dok: bagaimana tekanan darahnya?
tati: sp skrg msh minum obat divask 10 mg & brainact 500( msg2 1 x 1 hr), tensinya skrg bagus, makananpun sdh tdk yg bminyak dan santan
Dok: iya bu itu obatnya sudah bagus
tati: tapi obatnya mbhayakan ginjal tdk?
Dok: tidak
Dok: kalau tidak diminum malah tensinya akan tinggi dan berkomplikasi ke ginjal
tati: tp bgmn ya dok mlutnya bgn kanan msh suka baal (kaku)
Dok: iya memang tidak langsung hilang baal nya, sebaiknya rajin fisioterapi dan harus sabar
Dok: stroke pemulihannya memang lama
tati: apa ada obat tuk syarafnya dok
Dok: itu brainact sudah ada
Dok: tidak perlu obat tambahan. Yang diperlukan adalah fisioterapi
Tati: iya terimakasih dok
Dok: sama2
·
zoey
Posted July 25, 2012
Halo Ibu Tati, mama
saya juga terkena stroke, memang pemulihannya itu lama. Yang penting sabar ya,
dan terus semangat buat bisa sembuh. Dan pastinya fisioterapi itu penting
banget lho.
ibu tati, bisa juga
ditambah vitamin untuk membantu perbaikan syaraf, namanya methycobalt.. jangan
lupa tetap rajin fisioterapi bu.. sabar ya bu.. saya bantu doa semoga suami ibu
bisa segera membaik :)
Demikianlah
diskusi yang terjadi, didalam blog tersebut subjek-subjek ini berbagi informasi
dan saling memberi semangat.
Fisioterapi berperan
dalam memberikan relearning ataupun reeducation pada,khususnya pasien dengan
problematika saraf. Jadi, fisioterapi sebaiknya dilakukan secara rutin. Kenapa
begitu? Karena jika anda melakukannya dengan jarak waktu yang terlalu lama maka
pasien,khususnya dengan problematika pada sarafnya,akan lupa/melupakan
pengajaran yang telah diberikan sebelumnya. Hal ini tidak bergantung pada
tingkat kecerdasan pasien tersebut. Yang terjadi disini adalah proses
pembelajaran (yang dalam dunia medis dikenal dengan ‘enggram’) bukan pada sel
saraf yang telah rusak,TAPI pada perangkat sel saraf yang lainnya, yang masih
baik kondisinya.
Tahukah anda bahwa ada jutawan sel
saraf di tubuh kita,terutama pada otak,di dalam masa hidupnya manusia tidak
menggunakan seluruh sel di otaknya,hanya sebagian yang digunakan.
Proses ini
akan sama halnya ketika anda mengajari anak anda berjalan,membaca,ataupun menulis.
Tentu butuh waktu yang lama dan tidak instant,bukan?. Bahkan proses
pembelajaran yang terjadi akan lebih sulit karena pasien dengan masalah
saraf,khususnya pada saraf pusat seperti stroke ataupun parkinson,kehilangan
reflek normal dan sebagian bahkan disertai reflek tidak normal yang timbul akibat
kondisi patologis yang dialami.
Dosis fisioterapi yang baik adalah dilakukan 3-5x sesi/minggu. Setiap sesinya
berdurasi sekitar sejam dan diselingi waktu istirahat (rest time) yang cukup atau menyesuaikan dengan kemampuan optimal pasien pada saat latihan.
Sebagai
fisioterapi, saya menyarankan anda dan keluarga untuk melakukan fisioterapi minimal 3-5x/minggu. Durasi setiap sesinya,sekitar satu jam dan diselingi
istirahat,itu pun harus disesuaikan dengan kondisi umum pasien,yang dapat
terindikasi pada tensi, suhu tubuh, denyut nadi, maupun ritme pernapasan
pasien. Latihan yang overtime seringkali menimbulkan komplikasi lain yang dapat
berakibat secara sistemik pada seluruh tubuh anda. Dosis yang saya sebutkan
diatas tidak hanya berlaku pada pasien dengan problematika saraf,tapi juga pada
pasien dengan masalah yang berkaitan dengan otot,tulang,sendi maupun
pergerakannya. Kondisi patologis yang menimbulkan masalah pada otot,tulang
maupun sendi,diantaranya : sprain(robeknya otot), rematoid artritis,osteoartritis,patah
tulang,dan masih banyak lagi. Latihan yang overtime tanpa istirahat yang
cukup,akan memicu penumpukan asam laktat pada serabut-serabut otot anda. Hal
ini sering kali terindikasi dengan timbulnya pegal atau rasa kaku pada otot. Dan
jika jarak sesi terlalu jauh/lama, maka kekuatan maupun stabilitas sendi yang
diinginkan akan sulit dicapai. Apalagi ada kecenderungan bahwa otot yang tidak mengalami kontraksi/kerja
dalam jangka waktu tertentu untuk mengalami penurunan kekuatan. Itulah sebabnya
kekuatan otot anda tidak akan sama kuatnya dengan kekuatan atlet yang terlatih
secara rutin.
Demikianlah
saran saya untuk anda, kami sebagai fisioterapi berkewajiban untuk memberikan
informasi mengenai baik buruknya pilihan yang akan anda ambil dalam masalah
kesehatan yang anda maupun keluarga anda alami. Selanjutnya, hak anda untuk
menentukan apa pilihan anda. Pemulihan pada pasien paska-stroke memang
membutuhkan waktu yang lama, bisa berbulan-bulan, bahkan bisa bertahun-tahun.
Namun, harapan masih ada dan fisioterapi sangat baik dalam membantu terwujudnya
harapan tersebut.
Putus asa tidak dapat
mengembalikan apa-apa tapi semangat dan sikap pantang menyerah akan menjadikan
sejarah hidup anda dan akan dapat mengambilnya menjadi sebuah kebanggaan diri.
Minggu, 23 Maret 2014
Pentingnya Fisioterapi paska Stroke
Gerak tubuh yang salah pascastroke bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lain.
Syaiful Junandar sebut saja begitu terpincang berjalan. Sementara itu, tangan kanannya menekuk kaku seolah orang patah lengan. ''Saya kena stroke separuh badan kanan,'' ungkap bapak 60 tahunan ini.
Sejak kena stroke setahun silam, Syaiful tak lagi bisa mandiri melakukan aktivitas keseharian. Memasang baju pun ia butuh bantuan. ''Stroke membatasi gerak saya,'' kata kakek dua cucu ini dengan suara yang sedikit pelo.Untuk memulihkan fungsi tubuhnya, Syaiful mengikuti anjuran dokter. Tiap hari, dua kali ia fisioterapi di rumah. ''Saya mendapat home program dan evaluasi sebulan sekali,'' ujar penderita stroke yang sudah tidak memakai tongkat untuk membantunya berjalan.
Fisioterapi pascaserangan stroke memang jurus paling ampuh untuk memperbesar kemungkinan pulihnya seseorang. Meski begitu, banyak orang yang melakukannya tidak dengan sungguh-sungguh. ''Semestinya, segera setelah dokter menyarankan terapi, pasien langsung mengerjakannya,'' cetus Daniel A Nugroho, fisioterapis dari Eastwest Phisiotherapy and Rehabilitation.
Gerak kompensasi
Tanpa fisioterapi penderita stroke seperti Syaiful mungkin saja bisa kembali berjalan dan menggerakkan tangannya yang serasa lemah ( flacid ) atau kebas. Namun, sebetulnya, yang ia lakukan hanyalah gerak kompensasi. ''Sebab tubuh akan selalu mencari jalan agar bisa survive ,'' jelas Daniel. Tak heran jika gerakan tubuh pasien stroke terlihat sangat khas. Bahkan orang awam sekalipun bisa mengenali gerak orang stroke. ''Itu karena ia melakukan gerak tubuh yang tidak benar,'' kata Daniel.
Tanpa fisioterapi penderita stroke seperti Syaiful mungkin saja bisa kembali berjalan dan menggerakkan tangannya yang serasa lemah ( flacid ) atau kebas. Namun, sebetulnya, yang ia lakukan hanyalah gerak kompensasi. ''Sebab tubuh akan selalu mencari jalan agar bisa survive ,'' jelas Daniel. Tak heran jika gerakan tubuh pasien stroke terlihat sangat khas. Bahkan orang awam sekalipun bisa mengenali gerak orang stroke. ''Itu karena ia melakukan gerak tubuh yang tidak benar,'' kata Daniel.
Sesaat, kemampuan bergerak akan membuat lega penderita stroke dan keluarga. Mereka akan mencatatnya sebagai sebuah kemajuan. ''Padahal, itu justru bom waktu sebelum timbul masalah kesehatan lain,'' papar alumnus Akademi Fisioterapi Departemen Kesehatan, Solo, Jawa Tengah ini. Daniel menjelaskan saat stroke otak bisa saja kehilangan memori gerak. Tetapi, otak kemudian menemukan cara lain untuk bisa menunjang mobilitas tubuh. ''Ini artinya otak mendapatkan pesan untuk melakukan gerak kompensasi, gerakan yang tidak semestinya begitu.''
Jika dibiarkan, bertahun-tahun kemudian, gerak kompensasi akan terekam menetap di otak dan membentuk posisi tubuh yang salah. Posisi tubuh yang keliru bisa mencederai bagian tubuh lainnya. ''Gerak tangan serupa orang patah lengan jika dipertahankan begitu adanya akan mendatangkan sakit pinggang dan menaikkan otot bahu dan merusak jaringan lunak ( labrum ) bahu,'' jelas Daniel.
Bergerak dengan benar
Dua-tiga bulan pertama, lanjut Daniel, adalah waktu paling krusial dalam pemulihan pasien stroke. Saat itu, pasien stroke biasanya masih merasa lemah. ''Mereka akan masuk ke fase spastic alias kaku jika tidak distimulasi.''Hanya saja ada beberapa hal yang menjadi faktor penyulit stimulasi. Di antaranya, jika pasien terpengaruh bagian otak yang mengatur bicara. Pun, jika orientasinya yang terimbas. ''Lebih mudah dipulihkan andaikan gerak saja yang bermasalah,'' urai Daniel.
Dua-tiga bulan pertama, lanjut Daniel, adalah waktu paling krusial dalam pemulihan pasien stroke. Saat itu, pasien stroke biasanya masih merasa lemah. ''Mereka akan masuk ke fase spastic alias kaku jika tidak distimulasi.''Hanya saja ada beberapa hal yang menjadi faktor penyulit stimulasi. Di antaranya, jika pasien terpengaruh bagian otak yang mengatur bicara. Pun, jika orientasinya yang terimbas. ''Lebih mudah dipulihkan andaikan gerak saja yang bermasalah,'' urai Daniel.
Dalam dua sampai tiga bulan pertama, terapi difokuskan pada pengembalian kemampuan kontrol tubuh. Ini adalah modal untuk bisa bergerak dengan benar. ''Kontrol tubuh yang baik juga akan menghindari pasien dari kemungkinan oleng terjatuh saat mendorong pintu atau menunduk mengambil barang,'' tutur Daniel. Kontrol tubuh dapat diraih dengan beragam latihan keseimbangan. Penempatan anggota tubuh pada posisi yang benar adalah target latihannya. ''Ini akan menstabilkan lutut dan menguatkan otot penyangga badan ( core ),'' ucap Daniel.
Setelah kontrol tubuh berhasil dipulihkan, terapis akan mengajak pasien seperti Syaiful beranjak ke program berikutnya. Kali ini, perhatian dipusatkan pada latihan gerak. ''Gerakan yang benar membuat sendi berfungsi dengan benar hingga mengurangi nyeri, meminimalkan komplikasi,'' cetus Daniel.
Agar bisa kembali bergerak dengan benar, penderita stroke juga dilatih motorik halusnya. Mereka diajak untuk melakukan gerakan menjapit dan memegang. `'Yang dilihat bukan hasilnya tetapi proses menjapit dan memegangnya,'' ucap Daniel.
Saat evaluasi, itulah yang dilihat oleh terapis. Dari tidak bisa bergerak menjadi bisa saja tidak cukup. Terapis akan membantu pasien mengenali benar-tidaknya mereka melakukan gerak. `'Sebab, itu yang penting demi kesehatan tubuh secara utuh,'' tandas Daniel.
Terapi organ bicara
Kebanyakan penderita stroke mengalami gangguan sebelah badan, kiri ataupun kanan. Sebagian kecil terkena setengah badan, atas atau bawah. `'Tim rehabilitasi akan membantu memulihkan kemampuan gerak yang hilang akibat stroke,'' jelas Daniel.
Kebanyakan penderita stroke mengalami gangguan sebelah badan, kiri ataupun kanan. Sebagian kecil terkena setengah badan, atas atau bawah. `'Tim rehabilitasi akan membantu memulihkan kemampuan gerak yang hilang akibat stroke,'' jelas Daniel.
Sementara itu, untuk mengembalikan kemampuan berkomunikasi lisan, terapis akan bekerja sama dengan terapis wicara. Saat fisioterapi, pasien diajak untuk melatih otot-otot pernapasannya, salah satunya dengan cara meniup. `'Sedangkan pelafalan yang benar dipandu oleh terapis wicara,'' tutur Daniel.
Pasien stroke kerap kali mengalami gangguan kontraksi otot leher, bibir, lidah, dan tenggorokan. Tak jarang, lidah pasien menjadi mencong ke kanan atau kiri akibat stroke. `'Stimulasinya bisa dengan memintanya untuk mengarahkan lidah menyentuh spatula yang dimasukkan ke rongga mulut atau dengan menjilat madu di sisi yang berlawanan dengan posisi lidah,'' urai Daniel.
Terapi organ bicara ini akan lebih baik dilakukan dengan postur tubuh yang benar. Yakni, dalam posisi duduk. Sebab, posisi setengah tidur atau duduk tentu memengaruhi kontrol bicara. `'Dalam posisi setengah tidur, energi yang dipakai untuk bicara menjadi lebih besar,'' papar Daniel. Alhasil, pasien lebih mudah berlatih bicara. rei
Keluarga, Kunci Sukses Terapi
Mampu naik-turun tangga, memegang gelas, dan lebih lancar bicara memulihkan Syaiful Junandar tidak saja secara fisik tetapi juga psikisnya. Ia bersyukur keluarga mencurahkan perhatian dan kasih sayang di saat terburuk dalam hidupnya. `'Tanpa mereka mungkin saya tidak akan banyak kemajuannya,'' kata pengidap hipertensi yang pernah menjalani operasi jantung ini.
Di mata fisioterapis Daniel A Nugroho, Syaiful termasuk beruntung. Sebab, keluarga tak patah semangat memberi dukungan. `'Dalam praktik sehari-hari saya temui lebih sukar menterapi keluarga pasien ketimbang pasiennya sendiri.''
Dukungan psikologis dari keluarga, lanjut Daniel, turut andil dalam proses pemulihan penderita stroke. Daniel kerap melihat keluarga pasien setengah hati menemani terapi atau larut dalam kesedihan. `'Keluarga semestinya menciptakan suasana yang menenteramkan bagi penderita stroke.''
Lantaran kurang dukungan dari keluarga, pasien stroke kerap kali urung menjalankan program latihannya di rumah. Kualitas latihan yang jelek otomatis menghalanginya membuat kemajuan. `'Keluarga lantas beranggapan fisioterapi tidak berhasil dan beralih ke penyembuhan alternatif,'' sesal Daniel.
Selain itu, keluarga yang tidak sepenuh hati mendampingi pasien stroke juga sering menganggap dua-tiga bulan pertama yang menjadi masa emas penyembuhan sebagai harga mati. Mereka mengira lewat dari periode tersebut hilanglah harapan pulih bagi pasien. Padahal, golden period tidak mentok di dua-tiga bulan. `'Sesungguhnya, keluargalah yang bisa memperpanjang masa keemasan tersebut,'' kata Daniel. rei
Sumber : www.republika.co.id
Fisioterapi Datang ke Rumah (Home Care/Home Visit) terutama untuk masalah otot dan saraf seperti stroke
Langganan:
Postingan (Atom)